PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Tomat
adalah komoditas hortikultura yang penting, tetapi produksinya baik kuantitas
dan kualitas masih rendah. Hal ini disebabkan antara lain tanah yang keras,
miskin unsur hara mikro serta hormon, pemupukan tidak berimbang, serangan hama
dan penyakit, pengaruh cuaca dan iklim, serta teknis budidaya petani.
Pertumbuhan
jumlah konsumen yang menginginkan tomat yang berkualitas baik menuntut petani
untuk menghasilkan tomat berkualitas tinggi dengan cita rasa yang khas.
Menghasilkan tomat dengan kuantitas dan kualitas yang memenuhi keiinginan
konsumen menjadi tujuan utama bagi petani komersial.
Penggunaan
rumah tanaman (greenhouse) dalam
budidaya tanaman merupakan salah satu cara untuk memberikan lingkungan yang
lebih mendekati kondisi optimum bagi pertumbuhan tanaman. Struktur bangunan
greenhouse yang akan dirancang akan berbeda dari satu tempat dengan tempat yang
lainnya, hal ini disesuaikan dengan karakteristik lingkungan di sekitar
greenhouse dan manfaat dari greenhouse yang akan digunakan. Pada daerah iklim
subtropika bangunan greenhouse dirancang untuk memanen panas, yang akan
digunakan pada musim dingin untuk pertumbuhan tanaman, sedangkan pada daerah
iklim tropika bangunan greenhouse
dirancang untuk melindungi tanaman dari siraman hujan secara langsung,dan intensitas
cahaya yang berlebihan.
Greenhouse
pada umumnya dibangun menggunakan kaca sebagai atap dan dinding. Namun, dalam
perkembangannya, penggunaan kaca sebagai bahan penutup greenhouse sudah jauh
tertinggal dibandingkan dengan penggunaan plastik. Sehingga, istilah rumah kaca
sebagai terjemahan dari greenhouse sudah kurang tepat lagi. Agar lebih
mencerminkan fungsi greenhouse sebagai bangunan perlindungan tanaman maka
diperkenalkan istilah “rumah tanaman” sebagai terjemahan dari greenhouse
(Suhardiyanto, 2009).
Perancangan
greenhouse yang cocok dan sesuai akan membantu tanaman tomat dalam hal
peningkatan kapasitas, sehingga permintaan pasar dapat terpenuhi, maka
diperlukan analisa teknik yang tepat agar rancang bangun greenhouse yang
diinginkan dan diharapkan dapat terwujud.
Ada
berbagai macam tipe greenhouse berdasarkan tipe atap antara lain: tipe semi
monitor, piggy back dan modified arch. Tipe atap modified standard peak greenhouse sesuai dengan kondisi iklim
Indonesia. Bentuk atap berundak dengan kemiringan tertentu mempercepat aliran
air hujan ke arah ujung bawah atap. Kemiringan sudut atap 25-35O
tergolong optimal dalam mentransmisikan radiasi matahari. Untuk daerah tropika
basah, atap rumah tanaman sebaiknya tidak menggunakan bahan plastik film.
Polyethylene dengan UV stabilizer dapat menjadi pilihan karena memiliki umur
pakai lebih lama dibandingkan polyethylene biasa (Suhardiyanto et al, 2009).
Tabel
1 Spesifikasi teknik greenhouse.
Tujuan
Adapun
tujuan dari tugas rancangan teknik yaitu:
a. Merancang ukuran greenhouse yang optimum untuk
produksi tomat berkapasitas 1000 tanaman dengan analisis perhitungan dimensi.
b. Menggambarkan greenhouse dengan hasil ukuran
dari analisis perhitungan dimensi dengan menggunakan Autocad untuk produksi
tomat berkapasitas 1000 tanaman.
Deskripsi Masalah
Tomat
adalah komoditas hortikultura yang penting, tetapi produksinya baik kuantitas
dan kualitas masih rendah. Hal ini disebabkan antara lain tanah yang keras,
miskin unsur hara mikro serta hormon, pemupukan tidak berimbang, serangan hama
dan penyakit, pengaruh cuaca dan iklim, serta teknis budidaya petani. Tanaman
tomat memiliki syarat tumbuh yaitu : tomat dapat ditanam didataran rendah atau
dataran tinggi, tanahnya gembur, porus dan subur, tanah liat yang sedikit
mengandung pasir dan pH antara 5-6, curah hujan 750-1250 mm/tahun, curah hujan
yang tinggi dapat menghambat persarian, kelembabab relatif yang tinggi sekitar
25% akan merangsang pertumbuhan tanaman yang masih muda karena asimilasi CO2
menjadi lebih baik melalui stomata yang membuka lebih banyak, tetapi juga akan
merangsang mikroorganisme penggangu tanaman dan ini berbahaya bagi tanaman
(anonim, 2007).
Oleh
sebab itu, dalam perancangan greenhouse ini diusahakan kondisi di dalam
greenhouse sama dengan kondisi optimum yang dibutuhkan oleh tanaman tomat
sehingga produksinya menjadi lebih tinggi serta kuantitas dan kualitasnya
menjadi lebih baik.
·
Rumah
tanaman untuk produksi buah tomat dengan kapasitas 1000 tanaman.
·
Greenhouse
yang akan dirancang dengan tipe Single-span Standar Peak Greenhouse.
·
Tiap
bibit tomat yang akan ditanam dalam bentuk polybag yang berukuran 35 x 40 cm.
·
Jarak
tanaman antar bendengan ± 100 cm dan antar tanaman ± 50 cm dengan tinggi tomat
170 cm.
·
Bahan
konstruksi yang digunakan adalah kayu atau bambu dengan kaca plastic transparan.
ANALISIS DAN DESAIN
Analisis
Jumlah
tanaman 1000 buah, tiap biibit tomat yang ditanam di dalam greenhouse tersebut
tersedia dalam bentuk polybag yg ukurannya 35 x 40 cm (penampang atasnya).
Kemudian bibit tomat tersebut ditata didalam greenhouse sesuai dengan jarak
tanam yang diinginkan (pada umumnya menggunakan jarak tanaman antar bedengan ±
100 cm dan antar tanaman ± 50 cm). Tipe atap greenhouse yang digunakan adalah
Single-span Standard Peak Greenhouse. Konstruksinya menggunakan kayu atau bambu
dengan kasa plastik transparan. Ketinggian maksimum pohon tomat bisa mencapai
170 cm. Bahan konstruksinya menggunakan kayu atau bambu dengan kasa plastik
transparan. Ketinggian maksimum pohon tomat bisa mencapai 170 cm.
Diketahui
:
·
Kapasitas
greenhouse tanaman tomat 1000 tanaman.
·
Ukuran
polybag tanaman tomat 35 x 40 cm.
·
Jarak
tanaman antar bedengan ± 100 cm.
·
Jarak
antar tanaman ± 50 cm.
Ditanya
:
Rancang
bangun greenhouse yang sesuai.
Jawab:
Penentuan
Luas Bangunan Greenhouse
Menggunakan
metode optimasi desain Langrange Multipliers:
Asumsi:
x =
jumlah tanaman dalam 1 alur; y =
jumlah alur
jarak
dari sampig greenhouse ke tanaman
masing-masing 1 m.
Lebar
= 100 (y-1) + 40y + 200 = 140y + 100
Panjang
= 50 (x-1) + 35x + 200 = 85x + 150
Luas =
(85x + 150)( 140y + 100)
= 11900xy + 8500x + 21000y +15000
Sehingga:
Fungsi
tujuan :
L = 11900xy + 8500x + 21000y +15000
Fungsi
kendala : xy = 1000
Metode
Optimasi Desain Langrange Multipliers :
LE =
fungsi tujuan + λ(fungsi kendala)
LE = 11900xy
+ 8500x + 21000y +15000 + λ(XY-1000)
Maka
pada titik optimum harus dipenuhi:
(∂ LE)/( ∂
x)
|
= 0
|
(∂LE)/( ∂
y)
|
= 0
|
(∂ LE)/( ∂
λ )
|
= 0
|
Maka:
∂LE/∂x = 11900y
+ 8500 + λy = 0 ... (1)
∂LE/∂y = 11900x
+ 21000 + λx = 0 ... (2)
∂LE/∂x = xy –
1000 = 0 ... (3)
Dari persamaan( 3) :
xy = 1000 x
= 1000/y ... (4)
Dari persamaan (1):
11900y + 8500 + λy = 0 (11900 + λ) = - 8500/y ... (5)
Dari persamaan (2):
11900x + 21000 + λx = 0 (11900 + λ) = - 21000/x ... (6)
Subtitusi persamaan (5) ke persamaan (6):
-
8500/y = - 21000/x
x =
2,47y ... (7)
Subtitusi
persamaan (7) ke persamaan (4):
2,47y
= 1000/y
2,47y2
= 1000
y =
20,12 ≈ 20 alur
x =
2,47 (20) = 49,4 ≈
50 tanaman per alur
Sehingga
:
Panjang
bangunan greenhouse = 85 (50) + 150 = 4400 cm
Lebar
bangunan greenhouse = 140 (20) + 100 = 2900 cm
Jadi,
dimensi permukaan greenhouse yang akan dibangun adalah berukuran (4400 x 2900)
cm dengan jumlah alur tanam yang terdapat di dalam greenhouse adalah sebanyak
20 buah dan jumlah tanaman tiap bedengan/alur sebanyak 50 tanaman.
Desain
Gambar
1 Greenhouse
hasil rancangan
Gambar
2 Rangkaian media tanam yang dirancang
Gambar
3 Pola alur tanaman yang dirancang
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan
hasil yang diperoleh melalui analisis perhitungan optimal untuk menentukan
dimensi greenhouse, didapatkan hasil berikut ini:
Tabel 2 Dimensi Greenhouse yang di desain
Bagian greenhouse
|
Satuan
|
Ukuran
|
Lebar
Dalam Greenhouse
|
m
|
29
|
Panjang Dalam
Greenhouse
|
m
|
44
|
Lebar Luar
Greenhouse
|
m
|
30
|
Panjang
Luar Greenhouse
|
m
|
44.5
|
Tinggi
Dasar Bangunan
|
m
|
0.60
|
Tinggi
Ruang Tanam
|
m
|
5.6
|
Tinggi
Total Greenhouse
|
m
|
19.215
|
Lebar
Pintu
|
m
|
2.2
|
Tinggi
Pintu
|
m
|
2.8
|
Dari
hasil analisis desain, didapatkan hasil analisis untuk menampung tanaman tomat
berkapasitas 1000 tanaman dengan polybag yang ukurannya 35 x 40 cm, dan
menggunakan jarak tanaman antar bedengan ± 100 cm dan antar tanaman ± 50 cm
yakni didapatkan panjang greenhouse sebesar 4400 cm dan lebar sebesar 2900 cm.
Untuk
dinding digunakan dua lapisan yakni lapisan luar terbuat dari bahan kawat dan
lapisan dalam dari bahan kasa. Pelapisan kasa bertujuan untuk menghindari
serangga atau hama yang masuk kedalam greenhouse.
Pondasi
terbuat dari semen cor untuk memperkokoh tahanan bangunan. Sedangkan untuk
rangka terbuat dari kayu. Sebagian besar tanaman yang dibudidayakan pada green
house membutuhkan cahaya dengan panjang gelombang sekitar 400 – 700 nanometer
(Photosynthetically Active Radiation). Hampir semua bahan penutup green house
mampu menampung cahaya tersebut sesuai dengan panjang gelombang yang diinginkan
tanaman. Bahan yang terbuat dari Polyethylene dan fiberglass cenderung membuat
cahaya menjadi tersebar, sementara bahan yang terbuat dari acrylic dan
polycarbonate lebih cenderung meneruskan cahaya yang masuk secara langsung.
Atap
terbuat dari kaca transparan model new polycarbonate. Keuntungan model new
polycarbonet yakni lebih tahan, lebih fleksibel, lebih tipis, serta lebih murah
dibandingkan acrylic. Penggunaan dua lapis polycarbonate mampu menghantarkan
cahaya dengan baik dan dapat mengurangi kehilangan panas yang cukup besar
dibandingkan satu lapis. Namun kekurangannya bahan ini sangat mudah tergores
dan mudah memuai.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2007. Budidaya Tomat. [terhubung berkala] http://teknis-budidaya.blogspot.com/2007/10/budidaya-tomat.html.
[diakses pada 2 Desember 2013]
Suhardiyanto,
H. 2009. Teknologi Rumah Tanaman untuk Iklim Tropika Basah Pemodelan dan
Pengendalian Lingkungan. Bogor : IPB Press.
Berikut adalah hasil desain yang dibuat. UNDUH
Berikut adalah hasil desain yang dibuat. UNDUH
terima kasih mas hasan, kebetulan saya lagi butuh referensi/inspirasi dalam pembuatan GH, mengenai model/type yang paling tepat untuk kondisi saya..tinggi banget yah designnya??19 meteran
BalasHapusbravo mas hasan...