“Dajjal” acap menjadi topik seru yang dibicarakan
banyak orang. Perkaranya pun kian hangat dengan munculnya orang-orang yang
mengaku atau dianggap orang lain sebagai Dajjal, seperti yang dialamatkan pada
Sri Sathya Sai Baba, seorang begawan dari India. Benarkah dia Dajjal? [Tentu
jawabnya bukanlah dia yang dimaksud dalam hadits-hadits Dajjal. Karena banyak
sifat dan keadaan Dajjal yang tidak ada padanya. Dan tanda-tanda kiamat yang
besar itu datang silih berganti dengan cepat sebagaimana disebutkan dalam
sebagian hadits. Dan ini belum terjadi pada zaman ini. (ed)]
Jika ditinjau dari sisi bahasa, makna Dajjal adalah
sangat tepat untuknya, karena Dajjal berarti banyak berdusta dan menipu. Siapa
pun yang banyak berdusta dan menipu, ada pengikutnya ataupun tidak, maka dia
adalah Dajjal. Demikianlah yang diistilahkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam tentang mereka. Beliau menjelaskan hal ini dalam banyak hadits
seperti yang diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari rahimahullahu dalam dua
tempat (no. 3340 dalam Kitabul Manaqib dan no. 6588 dalam Kitab Al-Fitan) dan
Muslim rahimahullahu dalam dua tempat (no. 8 dalam Muqaddimah dan no. 5205
dalam Kitab Al-Fitan Wa Asyrathis Sa’ah) dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu:
لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى تَقْتَتِلَ فِئَتَانِ
عَظِيْمَتَانِ يَكُوْنُ بَيْنَهُمَا مَقْتَلَةٌ عَظِيْمَةٌ دَعْوَتُهُمَا
وَاحِدَةٌ وَحَتَّى يُبْعَثَ دَجَّالُوْنَ كَذَّابُوْنَ قَرِيْبٌ
مِنْ ثَلاَثِيْنَ
كُلُّهُمْ يَزْعُمُ أَنَّهُ رَسُوْلُ
اللهِ وَحَتَّى يُقْبَضَ الْعِلْمُ
وَتَكْثُرَ الزَّلاَزِلُ
وَيَتَقَارَبَ الزَّمَانُ وَتَظْهَرَ الْفِتَنُ
وَيَكْثُرَ الْهَرْجُ وَهُوَ الْقَتْلُ
وَحَتَّى يَكْثُرَ فِيْكُمُ
الْمَالُ فَيَفِيْضَ حَتَّى يُهِمَّ
رَبَّ الْمَالِ مَنْ يَقْبَلُ
صَدَقَتَهُ وَحَتَّى يَعْرِضَهُ
عَلَيْهِ فَيَقُوْلَ الَّذِي يَعْرِضُهُ
عَلَيْهِ: لاَ أَرَبَ لِي بِهِ؛
وَحَتَّى يَتَطَاوَلَ النَّاسُ فِي
الْبُنْيَانِ وَحَتَّى يَمُرَّ
الرَّجُلُ بِقَبْرِ الرَّجُلِ فَيَقُوْلُ:
يَا لَيْتَنِي مَكَانَهُ؛ وَحَتَّى
تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا
فَإِذَا طَلَعَتْ وَرَآهَا النَّاسُ
يَعْنِي آمَنُوا أَجْمَعُوْنَ
فَذَلِكَ حِيْنَ لاَ يَنْفَعُ نَفْسًا
إِيْمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ
مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِي
إِيْمَانِهَا خَيْرًا
“Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga dua kelompok
besar saling berperang dan banyak terbunuh di antara dua kelompok tersebut,
yang seruan mereka adalah satu. Dan hingga dibangkitkannya para Dajjal lagi pendusta
hampir 30 orang, semuanya mengaku bahwa dirinya Rasulullah, dicabutnya ilmu,
banyak terjadi gempa, zaman berdekatan, fitnah menjadi muncul, banyak terjadi
pembunuhan, berlimpah ruahnya harta di tengah kalian sehingga para pemilik
harta bingung terhadap orang yang akan menerima shadaqahnya. Sampai dia
berusaha menawarkannya kepada seseorang namun orang tersebut berkata: ‘Saya
tidak membutuhkannya’; orang berlomba-lomba dalam meninggikan bangunan. Ketika
seseorang lewat pada sebuah kuburan dia berkata: ‘Aduhai jika saya berada di
sana’; terbitnya matahari dari sebelah barat dan apabila terbit dari sebelah
barat di saat orang-orang melihatnya, mereka beriman seluruhnya (maka itulah
waktu yang tidak bermanfaat keimanan bagi setiap orang yang sebelumnya dia
tidak beriman atau dia tidak berbuat kebaikan dengan keimanannya).”
Dari keterangan di atas jelaslah bahwa kata Dajjal sering dipakai untuk menamai seseorang yang banyak berdusta dan banyak menipu umat. Para dedengkot kesesatan yang memproklamirkan diri sebagai nabi setelah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah para Dajjal. Dan bila disebutkan Dajjal secara mutlak (tanpa keterangan tambahan, red.) maka tidak ada yang tergambar dalam benak setiap orang melainkan Ad-Dajjal Al-Akbar (yang terbesar), yang akan muncul di akhir zaman sebagai tanda dekatnya hari kiamat dengan sifat-sifat yang sudah jelas sebagaimana dijelaskan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dari keterangan di atas jelaslah bahwa kata Dajjal sering dipakai untuk menamai seseorang yang banyak berdusta dan banyak menipu umat. Para dedengkot kesesatan yang memproklamirkan diri sebagai nabi setelah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah para Dajjal. Dan bila disebutkan Dajjal secara mutlak (tanpa keterangan tambahan, red.) maka tidak ada yang tergambar dalam benak setiap orang melainkan Ad-Dajjal Al-Akbar (yang terbesar), yang akan muncul di akhir zaman sebagai tanda dekatnya hari kiamat dengan sifat-sifat yang sudah jelas sebagaimana dijelaskan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar